Pekanbaru,
asosiasiwalet.pekanbaru@gmail.com
asosiasiwaletpekanbaru@yahoo.co.id
tjoahaiming_ina@yahoo.co.id
Selengkapnya...
Pekanbaru,
DPRD Tetapkan Pajak Penangkaran Walet 10 Persen |
Dipostingkan tanggal 04 January 2011 19:58:00 oleh Indriani |
Pekanbaru, 4/1 (ANTARA) - Ketua Pansus Walet DPRD Pekanbaru Herwan Nasri mengatakan pihaknya akan menetapkan pajak sebesar 10 persen untuk usaha penangkaran burung walet. "Rencananya usaha penangkaran walet tersebut akan dikenakan pajak sebesar 10 persen dari penghasilan. Dari penghasilan, bukan dari laba bersih," kata Herwan di Pekanbaru, Selasa. |
Sarang Burung Walet, Mempunyai sebuah harga jual yang cukup menggiurkan hal ini membuat semua orang ingin menjadi pengusaha penangkaran walet. Akan tetapi Burung Walet ini adalah termasuk satwa liar yang tidak dapat diternakkan, semua mengenai walet ini datang dan pergi secara alamiah.
Pernah dikisahkan oleh salah satu anggota dari Asosiasi Walet Pekanbaru.
Beliau tergiur dengan hasil penjualan sarang walet yang diceritakan beberapa temannya yang sudah membuat penangkaran walet. Akhirnya beliau memutuskan untuk mengubah rumah tempat tinggalnya yang berjenis ruko 3 lantai menjadi sebuah tempat penangkaran walet dengan modal pinjaman dari salah satu Bank Swasta di negeri ini, lumayan modal yang dikeluarkan bukanlah sedikit untuk mengubah ruko ini menjadi sebuah penangkaran walet. Akhirnya setelah 2 bulan pengerjaan renovasi tersebut penangkaran ini mulai beroperasi dengan suara dari mesin walet yang cukup mahal harganya. Warga sekitar mulai mendengar suara dari burung walet ini. Ada yang komplain karena mengganggu dan ada juga merasa senang karena daerah ini jadi tidak sunyi lagi dimalam hari.
Dari beberapa warga sekitar mereka berpikir wahhhhhhh ...... suara burung waletnya ramai dan mereka berpikir ini pasti berhasil memanggil para burung untuk berkumpul di tempat penangkaran ini. Karena jika ini berhasil warga sekitar tidak takut tidak ada pekerjaan, karena dari penangkaran ini pasti bisa menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Satu tahun berlalu, ternyata setelah ditunggu - tunggu belum juga seekor burung pun yang datang sampai - sampai kotoran burung pun tidak ada yang berserakkan dilantai beralaskan plastik - plastik berwarna hitam.
Warga sekitar sedikit kecewa, bahkan pemilik pun sangat kecewa. Maka beliau menggunakan berbagai cara untuk membuat penangkaran walet ini berhasil. Sampai mengundang juru kunci burung, paranormal dan membeli berbagai macam alat ataupun jimat - jimat yang diperlukan dengan harga yang wahhhhhhh super mahal. Alhasil Setelah 3 tahun berlalu, belum juga ada hasil dari penangkaran tersebut. Pemilik sudah kewalahan membanyar bunga Bank yang cukup tinggi akibat pinjaman yang besar.
Akhirnya sang pemilik sadar bahwa " Penangkaran Burung Walet ini adalah rezeki dari TYME, tidak bisa kita pastikan bahwa Sang Burung pasti akan merasakan enak dan nyaman hidup di penangkaran ini". Pemilik memutuskan untuk menjual ruko beserta isi didalamnya dengan harga yang cukup murah, guna membayar hutang ke Bank Swasta yang tadinya memberikan pinjaman kepadanya.
Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang alamiah itu tidak bisa dengan membalikkan telapak tangan bisa kita dapatkan. Banyak dari kita berpikir " Wah punya ruko walet pasti bisa makmur" Eiiiiiit belum tentu, jika Sang Burung Masuk dan memuntahkan liurnya untuk membuat sarang dan betah tinggal ditempat yang bukan seharusnya burung itu tinggal, mungkin dia akan berhasil dan menjadi pengusaha yang makmur. Tapi jika sang burung datang dan cuman jalan - jalan pun belum bisa dikatakan berhasil, itu tandanya sang burung sedang mensurvei lokasi apakah tempat ini layak untuk keluarganya tinggal dan berkembang biak !"
" Jangan kita tergiur dengan hasil yang nanti kita dapatkan, tetapi bolehlah untuk mencoba dan jangan ada mencamkan punya penangkaran walet saya akan kaya raya"
Walet sarang-hitam (Collocalia maxima) adalah sejenis burung anggota suku Apodidae. Walet ini didapati menyebar di Brunei, Burma, Filipina, Indonesia,Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Habitat alaminya adalah di hutan-hutan hujan dan hutan pegunungan tropika. Bersama dengan walet sarang-putih (C. fuciphaga), walet sarang-hitam merupakan penghasil penting sarang burung walet yang berharga mahal. Meskipun demikian, sarang yang dihasilkan C. maxima masih lebih rendah harganya dibandingkan C. fuciphaga, karena masih perlu dibersihkan dari bulu-bulu hitam dan kotoran lainnya.
Walet sarang putih (Collocalia fuciphaga)